Info lebih lanjut..., klik gambar ini.....!

Rabu, 25 Mei 2011

Keroncong Goes to Lampung

Silaturahmi, Sosialisasi, Komunikasi & Konsolidasi

Setelah ditunggu hampir tiga bulan lamanya, maka terselenggara pula “Keroncong Goes To Lampung” (KGTL) yang digelar di Menara Siger Bakauheni Lampung, Minggu 22 Mei 2011. Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Musik Keroncong Lampung, kerja bersama dengan Yayasan Pecinta Keroncong (YPK) Tjroeng, Krontjong Toegoe, Tegar TV Lampung dan koran Lampung Ekspres itu tak hanya pentas musik keroncong, namun diisi pula dengan dialog dan berbagi pengetahuan mengenai musik keroncong bersama Ages, pegiat keroncong dari Jakarta, pula menghadirkan Iin Indriani, punggawa acara Gebyar Keroncong TVRI.

Acara yang digagas oleh Kharisma Keroncong 90.9 LITA FM Bandung ini, sebenarnya sebuah ‘langkah pembuka’ untuk silaturahmi, sosialisasi, komunikasi dan konsolidasi diantara para krontjongers Lampung dengan segenap potensi yang sevisi, untuk pengembangan keroncong di tanah air, khususnya di Lampung. Langkah awal itu diharapkan berujung pada aksi nyata dalam bentuk kegiatan lanjutan berupa “Parade Keroncong Lampung” yang akan digelar pada masa mendatang. Tak dipungkiri, KGTL yang diinspirasi oleh produksi siaran TV Lokal dari “Keroncong On The Spot” milik Tegar TV Lampung ini, benar benar menjadi pemicu bagi program radio “Kharisma Keroncong Goes To Kampoeng” 90.9 LITA FM Bandung.

KGTL, menjadi ajang silaturahmi para pegiat keroncong, setidaknya ini langkah nyata dalam bentuk pertemuan langsung. Selama ini, banyak diantara krontjongers hanya berkomunikasi via internet. Banyak diantaranya salaing berteman dalam jejaring social FaceBook. Tentu, untuk berkomunikasi mengenai keroncong via internet, ada keterbatasan. Maka dengan silaturahmi langsung ini, tak hanya silaturahmi yang terjalin, komunikasi dan sosialisasi pada unsur pemerintahan, minimal perkenalan keroncong dapat terjadi. Pula konsolidasi awal, dapat dilakukan agar kegiatan yang akan dirancang kedepan, dapat diketahui lebih dini.

Adalah Dani Wahyudi S.STP, M.Si adalah Camat Bakauheni, yang mewakili Bupati Lampung Selatan dan hadir sejak awal acara hingga usai. Dalam sambutannya, Dani menyambut gembira gelaran KGTL di Menara Siger Lampung. Setidaknya, sebuah kebanggaan bagi dirinya dan warganya, Menara Siger yang diwilayahnya menjadi lokasi KGTL. Kedepan ia berharap, tak hanya komunitas keroncong yang dilibatkan, namun masyarakat umum juga bisa menikmati keroncong, sehingga makin dikenalnya keroncong di Lampung. Dani menyebut, selayaknya kedepan keroncong tidak tanggung tanggung dalam melakukan perubahan seperti yang dilakukan Bondan Prakoso dengan Keroncong Prothol-nya. Sebuah keniscayaan, keroncong akan mengena dan diminati kalangan generasi muda.

Dani yang sempat ‘dipaksa’ menyanyi, akhirnya berhasil melantunkan karya almarhum Gesang yang monumental langgam Bengawan Solo. Dengan membaca langsung teks lagu itu dan didampingi Iin Indriani, Dani yang mengaku belum pernah nyanyi diiringi orkes keroncong merasa grogi dan kaku. Namun demikian, aksi Camat muda yang trendy itu diapresiasikan para krontjingers dengan bertepuk tangan usai ia menyanyi.

BW
-------
Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak, sehingga Keroncong Gos To Lampung berjalan dengan sukses dan lancer. Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Suatu keniscayaan, banyak kekurangan dalam penyelenggaraannya. Tapi tak bijak juga bila yang terjadi adalah, Gading Gajah Retak namun tak digunakan apapun. Lebih baik Gading Gajah Retak, karena digunakan. Kepada anda pra krontjongers, ditunggu aspirasi dan usaha nyata untuk mewujudkan yang terbaik bagi keroncong di tanah air.